Senin, 15 Desember 2014

Berkah Satwa, Berkah Yogyakarta


Seekor kura-kura raksasa berjalan dengan lambat, sesekali menyembunyikan kepalanya di balik cangkang yang  besar dan keras. Menopang betban 1 ton membuat kura-kura asal Brazil ini lebih suka berdiam diri di kandangnya, menunggu sang zoo keeper membersihkan kotoran yang baru saja ia keluarkan. Itulah kura-kura aldabra, salah satu dari ciptaan Tuhan yang dengan beruntungnya berada di bawah lindungan Gembira Loka, sebuah kebun binatan tempat satwa langka berlabuh.

Hewan-hewan yang ditangkar di Gembira Loka pasti terjamin keselamatannya, di setiap kandang tertulis peringatan untuk seluruh pengunjung agar tidak mengganggu dan mengancam keselamatan hewan. Security dan kamera CCTV pun selalu memantau 24 jam, sehingga dapat dipastikan para satwa akan aman. Selain itu, kesehatan seluruh satwa juga sangat diperhatikan, setiap hari ada dokter khusus hewan yang bekeliling untuk memeriksa keadaan hewan, jika ada yang sakit maka langsung dikarantina dan diberi perawatan. Pola makan pun terjaga, setiap hewan diberi makan tepat waktu sesuai kebutuhannya, contohnya buaya yang hanya makan setiap 15 hari, atau pinguin yang makan 3 kali sehari.


Kebersihan baik kandang maupun kawasan kebun binatang juga dijaga setiap hari, jalanan disapu, para satwa dimandikan, kaca-kaca akuarium dibersihkan, kotoran hewan pun dibuang. Baik hewan maupun pengunjung tidak akan dibuat tidak nyaman dengan sampah maupun kotoran yang ada.


Satwa yang tinggal di Gembira Loka ini dibuat merasa nyaman dan betah. Kebun binatang yang terletak di Jalan Kebun Raya No. 2 Yogyakarta ini menyediakan fasilitas lengkap untuk satwa berupa nutrisi, pendingin ataupun penghangat ruangan, dan juga pembersih. Kandang yang disediakan juga tak membuat satwa merasa risih, "Kandang dibuat sealami mungkin dan sesuai dengan habitat aslinya, biar satwa nggak stress," ungkap Dayu, seorang mahasiswi yang bekerja part time yang mendapat giliran menjadi guide di Gembira Loka.


Jika kita pergi ke Bird Park, pengunjung akan memasuki dome, yaitu kawasan penuh dengan burung, bahkan beberapa burung seperti burung jalak pun dilepas bebas. Di sana, pengunjung dapat merasakan sensasi natural, yang membuat kita merasa dekat dengan alam. Setelah keluar dari dome, pengunjung akan disuguhi pinguin yang kedatangannya sudah dinanti masyarakat. Koleksi baru ini rupanya menghabiskan budget yang besar. Proses perijinannya pun memakan waktu 2 tahun. Untuk dapat memelihara pinguin jack asal Afrika ini dibutuhkan biaya sebanyak 2 milyar. Makanannya pun tidak tanggung-tanggung, pinguin yang dibeli di Singapur ini hanya mau memakan salmon yang harus diimpor dari Singapura. Bisa dibilang, pinguin jack merupakan satwa elite yang membutuhkan biaya perawatan paling mahal. Namun demikian, pinguin ini lah yang melahirkan daya tarik kepada pengunjung. Kandang satwa mungil ini hampir setiap saat jadi tontonan.


Kawasan luas dan tersedianya berbagai tempat makan, mushola, dan juga kamar mandi membuat pengunjung Gembira Loka merasa nyaman. Tak heran jika kebun binatang ini selalu ramai oleh wisatawan. Pada hari biasa, pengunjung yang ada mampu mencapai 1.500 orang, sedangkat pada hari libur pengunjung menjadi 10 kali lipat, yaitu sebanyak 15.000 orang.

Pengunjung merasa betah dan senang berada di kebun binatang itu, "Saya senang. Dari sebelumnya, penataan kebun binatang ini lebih baik, koleksi satwanya pun bertambah," tutur Aam (31) , wisatawan asal Purbalingga yang bersama rombongannya melakukan studytour ke Gembira Loka. Anak kecil yang bergelayut di tubuh Aam pun juga merasa luas setelah menunggang onta, "Seru. Rasanya kayak naik onta di Mekkah," ujar bocah mungil itu dengan polos.

Kebun binatang Gembira Lola rupannya memang membawa berkah bagi siapapun, baik satwa yang terlindungi, pengunjung yang merasa puas, bahkan pekerja yang mengaku merasa nyaman bekerja di kebun binatang ini, "Saya sudah 2 tahun bekerja di sini, dan nggak merasa ada duka sedikitpun" ujar Krisna, petugas kebersihan Gembira Loka seraya tersenyum.

#ReportaseILoveZoo

0 komentar:

Posting Komentar

 

Satu Cangkir Teh Tawar Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template