Senin, 29 Desember 2014

Tragedi Pukul Satu #2


Sesampainya di TBY ternyata biasa saja, orang-orang pada selo dan yang datang tak sebanyak yang ku kira. Aku sedikit lega karena HT juga belum dibagi, so aku menyandarkan tubuhku di kursi sejenak, menemani temanku yang sedang minum obat batuk. Jam silih berganti, hari pun semakin sore. Rasa kesal melilit hati kami yang melihat panitia yang tidak bekerja, justru main-main, bahkan ada yang datang hanya pada hari h saja. Lebih kesal lagi ketika ada panitia yang datang hanya untuk mengambil PDL, itu pun belum lunas. Beuh!!

                Beberapa jam menuju pentas, semua orang sibuk. Memindahkan semua barang ke ruang kostum, supaya panggung steril, sementara aktor dan pemain musik gladi resik. Waktu semakin dekat dengan open gate  - yang molor 1 jam- , semua panitia sudah menempatkan diri sesaui posisinya. Aku sebagai divisi area dalam berjaga sambil membawa HT di pintu samping, menjaga jika ada penonton yang mau ke kamar mandi.

                Pementasan berlangsung dengan tertib dan meriah. Banyak adegan yang membuat para penonton terbahak-bahak, lucu memang ceritanya, namun sebenarnya lebih cenderung ke sedih penuh haru serta maknanya yang mendalam. Hayo siapa yang nggak nonton? Pementasan malam itu tergolong singkat jika dibandingkan dengan pementasan teater yang lain. Namun kami puas, penonton juga puas. Setelah acara berakhir, penonton pun pulang. Ada beberapa panitia –yang entah apa yang ia pikirkan—pulang langsung. Sementaara panitia yang bertanggung jawab tetap tinggal membereskan panggung dan properti. Kegiatan itu berlangsung hingga larut malam, hingga hanya terdapat beberapa orang saja yang dengan tulus membersihkan Societet TBY hingga benar-benar bersih dan steril.

                Rasa kesal kami bertambah ketika mengetahui banyak barang-barang properti yang tidak terurus dan tidak dibawa pulang oleh entah siapa itu pemiliknya. Waktu sudah menunjukan pukul 12 lebih, ketika aku dan Putri memasuki ruang kostum dan mendapati banyak sekali barang yang tertinggal. Ada sandal, ada beberapa baju, ada ikat pinggang, makanan, meteran, double tip, dan banyak lagi yang masih tertinggal. Kemudian Putri menemukan sebuah tas hitam polos yang kosong. Karena ruangan harus benar-benar steril, Putri poun memiliki ide untuk memasukan semua barang-barang tadi ke tas kosong tersebut.

                Kami keluar dari ruang kostum, bagian ruang make up sudah dibereskan oleh Mas Billy dan Hanim. Jadi intinya semua ruangan dan panggung sudah beres. Lalu kami membawa semua itu ke bawah, barang-barang ini mau diapakan? Akirnya kami bagi tugas.

                “Rah, kamu bawa tas hitam ini ya? Lumayan tuh ada makanannya” kata Putri padaku, aku mengiya kan saja, karena memang yang lain juga membawa banyak barang.

                Pukul setengah satu akhirnya kami pulang. Ayahku sudah menunggu ku dari tadi jam 10 malam untungnya sama sekali tak marah. Di mobil aku tidur untuk melepas lelah, lumayan nyenyak, karena suasana malam yang sepi dan jalanan bebas dari macet. Pukul 1 malam aku akhirnya dibangunkan karena kami telah sampai rumah, aku segera keluar dari mobil, mencuci tangan dan kaki lalu cepat-cepat menempatkan diri ke tempat tidur. Entah tiba-tiba kantukku hilang, aku pun bermain hape, mengecek grup angkatan dan grup teater yang ramai di Line. Kebanyakan sih pada bilang selamat dan sukses teater sutera dan blah blah blah. Lalu aku mencoba memejamkan mata untuk tidur.

                Tuliluling! Tuliluling! Tuliluling!Tuliluling! suara Line menggagalkan percobaan tidurku, siapa coba dini hari begini pm aku? Ku buka window chat, dan ternyata temanku cowok bernama Dana pm aku.

                Rahma

                Ping

                Ping

                Km bawa tas item thre****?

                Itu punya wgg

Modar! Edan!  Lalu di grup ramai membicarakan tas wegig yang hilang yang ternyata oh shit ada kunci motornya dia! Gila aja! Aku yang bejo nya kebagian bawa tas item polos itu yang ternyata milik wgg yang ada kunci motor dan charger, dan dia jadi tidak bisa pulang. What should i do?

                Iyaa

                Aku dah pulang

                Terus gmn?

 Terus gimana? Terus aku kudu ngapain? Lalu? Lalu? Oh My!!!

TBC

0 komentar:

Posting Komentar

 

Satu Cangkir Teh Tawar Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template