Rabu, 31 Desember 2014

Empat Setali


Malam ini merupakan malam terakhir di tahun 2014. Lalu apa? Artinya besok adalah pagi pertama di tahun 2015. Malam tahun baru kali ini kuhabiskan bersama sahabat-sahabat terbaiku. Sahabat yang tak pernah tergantikan, yang tak pernah kulupakan. Malam ini kami bermalam di salah satu rumah sahabat kami, Lela. Malam ini, aku, Lela, Diaz, Icha, berkumpul setelah berbulan-bulan lamanya tidak bertemu. Penghabisan tahun 2014 kami lakukan di rumah saja, cukup di kamar tidur, dengan bantal dan selimut di tubuh kami, menceritakan segalanya yang terpendam selama kami tak berkumpul.
Terkadang kami diam, terkadang kami sangat berisik. Namun apapun itu suasananya, selalu membawaku pada titik kenyamanan tertinggi. Orang bilang jika satu sama lain saling diam, namun mereka tidak merasa canggung sama sekali, itu artinya mereka sudah nyaman dan sudah cocok. Biasanya hubungan seperti itu akan selalu hangat dan selalu bertahan. Itulah yang ku rasakan, bersama sahabat-sahabat semasa SMP yang super. Sahabat yang terbuka, yang sangat toleran, yang memaklumi, yang tidak gengsi, yang mampu menjaga perasaan satu sama lain, dan berusaha untuk tidak menyakiti. Itu merupakan definisi persahabatan yang sempurna, menurutku.
Malam ini, Diaz dan Icha sedang asyik mendebatkan skandal artis korea, entah itu infinite, exo, winner, atau apalah itu, aku hanya paham sedikit. Oleh karenanya aku mengambil laptop, kemudian berencana menuliskan tentang mereka, diiringi suara keras mereka yang heboh. Sesekali aku tersenyum, mendengarkan pembicaraan mereka yang berbeda dari saat kami SMP dulu. Dulu mereka tidak kenal Kpop, sekarang mereka tergila-gila. Malam ini Lela sang tuan rumah sedang menghadiri acara pemuda di desanya. Rencananya kami akan menunggu hingga sang tuan rumah pulang, untuk menghitung mundur tibanya tahun 2015. Tak perlu kembang api yang memenuhi langit, tak perlu sosis atau jagung bakar, tak perlu pergi ke tempat hiburan. Cukup di sini, di rumah Lela, kami akan berdoa menyambut tahun baru. Cukup dengan senyum lebar mengambang di bibir kami. Cukup dengan kebersamaan satu malam yang jarang-jarang kami dapat.
Saat aku menuliskan ini, Lela sudah datang. Lengkap sudah ‘kami’, persahabatan yang kami beri nama 4 setali. 4 setali, karena kami terdiri dari 4 remaja perempuan yang bersama-sama tumbuh, menghadapi pertemuan, perpisahan, 4 remaja yang telah mengalami jatuh cinta dan patah hati begitu saja. 4 remaja itu terikat dalam sebuah tali, terikat oleh perjanjian persahabatan kami, perjanjian yang tak pernah dibuat, namun selalu melekat dalam hati kami. Bahwa kami akan selalu ada, bahwa kami selalu setia, bahwa kami sahabat selamanya. Perjanjian itu semu, namun nampak nyata di depan mata. Masing-masing dari kami akan mewujudkannya.
Malam tahun baru kali ini, kami merayakan dengan sederhana. Berdoa agar 2015 membawa perubahan baik bagi kami, namun tidak pada 4 setali. Kami akan terus seperti ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Satu Cangkir Teh Tawar Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template